kenapa kau suka sekali membuatku menangis, cinta ?
(aku tidak pernah ingin melihatmu menangis, apalagi membuatmu menangis. kau kelihatan jelek saat menangis. hanya saja kau terlalu gampang menangis. aku tidak suka. aku hanya ingin kau berpikir lebih dewasa tiap kali aku marah padamu.)
kenapa kau suka sekali marah padaku ? apakah sifatku sangat amat buruk dan membuatmu kau senang memarahiku ?
(kau harusnya tahu. aku memarahimu karena aku menahan gejolak yang sangat besar. aku ingin memelukmu sepeerti dulu. tapi aku tidak bisa melakukannya. dan aku merasa bodoh. maka itu aku marah padamu, dengan alasan yang sering kali tidak jelas. aku tidak dapat mengendalikan emosiku saat aku marah padamu. bukan karena sifatmu.)
kenapa kau marah padaku saat aku berterus terang kalau aku rindu ?
(jujur aku senang ketika kau bilang, kau rindu. hanya saja aku tidak tahu harus berkata apa. aku dan kau sekarang berbeda dengan yang dulu jauh berbeda. aku tidak sanggup mengatakan aku rindu. setiap kata rindu hanya membuat sebuah goresan dihatiku. sakit sekali. maka lebih baik aku tidak mengatakannya. tapi itu juga lebih sakit. dan maaf, rasa sakit itu membuatku merasa ingin marah dan kau adalah sasaran utamanya. bukan dengan sengaja. aku hanya tidak tahu harus bagaimana.)
bagaimana dengan sikap marahm saat aku cemburu ?
(kau pikir hanya kau yang cemburu ? apa kau pernah mempertimbangkan aku ? kau selalu marah saat aku dekat dengan perempuan lain, meskipun hanya mengobrol. pernahkan kau berpikir aku cemburu tiap kali kau berinteraksi dengan teman lelakimu ? tiap kali kau tertawa karena mereka ? AKU CEMBURU ! kenapa kau tidak bisa seceria itu denganku. padahal tiap kali aku berbicara dengan mereka, aku sering membicarakanmu. kau egois. sungguh egois.)
jadi, apakah kau masih sayang padaku ? kenapa kau tidak mau kembali lagi kepadaku ?
(aku akan selalu sayang padamu. percaya atau tidak, aku selalu memikirkanmu meskipun kelihatannya tidak. hanya saja aku tidak ingin gagal lagi. aku ingin saat kita kembali bersama, aku sudah tampak meyakinkan, aku sudah bisa membahagiakanmu. maka bersabarlah... )
(akupun masih sangat menyayangimu.. bagaimana bisa aku melepasmu ketika Tuhan pun ingin kita bersatu meskipun tidak dalam satu ikatan...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar