angin, langit,
sejujurnya aku merasa badanku masih sangat lemah..
jarum itupun kembali menempel ditanganku sejak semalam.
entah kekuatan apa yang merasukiku sehingga mampu bangkit, melepas jarum itu dari tanganku, mandi, ke supermarket membeli beberapa bungkus roti dan botol-botol minuman, dan mengendarai motorku menuju sekolah. harapanku tadi pagi hanya melihat wajahnya, itu sudah sangat membuatku senang.
ternyata tuhan sayang padaku, teman.
bukan hanya wajahnya yang kulihat. namun senyuman itu juga. senyum yang kurindukan. sumber kekuatanku..
setelah melihat senyumnya dan mendengar suranya (walau hanya 3 kata), rasanya puas sekali. namun aku tersadar dengan kondisi tubuhku yang lemah. segera saja aku pamitan pada mereka semua yang disana..
sesampainya dirumah,
tubuhku kembali melemah, darah mulai keluar dari hidungku. yaah, percikan semangat yang kurasakan tadi pagi membuatku lupa kondisiku. demi melihat sebuah senyuman, senyuman itu, senyumannya, teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar