Rabu, 09 November 2011

aku dan kau di pikiranku

kenapa dia tidak mengirimkan kabar untukku ? padahal aku rindu. aku lelah menunggu pesannya. bahkan terlalu lelah untuk sekedar menunggu melihat batang hidungnya yang mancung itu... apakah dia sudah melupakanku ?

(aku hanya tidak ingin mengingatmu bukan berarti aku melupakanmu. aku menjauhimu karena aku tidak ingin merasa sedih karena telah menyakitimu.. jadi lebih baik aku menjauh..)

tadi berpapasan dengannya.. hanya saja tidak kulihat sedikitpun senyum untukku tersungging dibibirnya. betapa dingin kurasa tatapan matanya.. sebegitu besarkah kebenciannya padaku ?

(tidak, itu bukan tatapan benci. hanya tatapan yang penuh rasa bersalah seperti anjing yang menggigit kaki majikannya. aku hanya sanggup menyimpan kata, bukan mata. maaf karena telah membuatmu tidak nyaman dengan tatapanku, aku hanya rindu raut wajahmu, maka dari itu aku menatapmu)

tanggal 12.. aku selalu benci tanggal 12.. dia tidak pernah ingat betapa istimewanya tanggal itu buatku sejak januari lalu.. bahkan untuk mengucapkan selamat saat dia masih kekasihku saja harus kuminta. apalagi sekarang saat aku bukan siapa siapa.. apa tanggal itu tidak berarti untuknya sehingga dia tidak menganggapnya spesial, atau atau aku yang terlalu menganggapnya spesial ?

(kau sama sekali tidak tahu apa-apa tentangku, aku selalu mengingatnya. bahkan jamnya. tapi kau selalu memaksaku mengucapkan selamat di jam yang tidak tepat. harusnya pada jam yang sama saat januari lalu aku akan mengatakannya. tetapi kau terlalu memaksaku hingga aku kehilangan selera. sekarang bukannya aku tidak menganggap semuanya spesial. hanya saja aku berusaha menutupi kesedihanku dengan susah payah.. akan sia-sia usahaku kalau aku mengingat tanggal itu kembali.. maafkan aku kalau kau merasa tersakiti, aku hanya tidak ingin membuatnya lebih sakit...)

sekarang aku mengerti, mencoba memahami. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar