Sabtu, 12 Maret 2011

betapa aku suka senyuman itu

ya.. aku sedang bersusah hati. langit dan angin pun tidak mengunjungiku. untung saja mereka menitipkan orang ini. dia terlalu manis untuk meninggalkanku seperti angin dan langit yang sekarang jarang sekali mengunjungiku. malam itu, ketika aku tidak bisa terssenyum, tahukah kah angin dan langit, dia memberikan senyum termanisnya buatku. oh betapa aku suka senyuman itu. dia mengecup manis pipiku dan berkata-kata dalam sepi. seperti ini aku mendengar perkataannya... "jangan bermuram wahai pujaan, aku akan ada disismu walaupun angin dan langit meninggalkanmu. tersenyumlah...". lalu dia pun pergi menginggalkanku hanya berdua dengan angin yang datang memelukku dengan penuh maaf dan sayang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar